Selasa, 11 Desember 2012

RESUME KSI 11



RESUME KSI 11
ITILV3 Introduction and Overview

Pengertian ITIL(Information Technology Infrastructure Library):
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI).

4 P’s of service management:
  • People: skill, training,communication
  • Processes: action, activities, changes, goals
  • Products: tools, monitor, measure, improve
  • Partner: specialist supplier
Service Life Cycle



1. Service Strategy 


Service Strategy Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:

  1. Service Portfolio Management
  2. Financial Management
  3. Demand Management

Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.

2.  Service design 





Service Design Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1.    Service Catalog Management
2.    Service Level Management
3.    Supplier Management
4.    Capacity Management
5.    Availability Management
6.    IT Service Continuity Management
7.    Information Security Management 


3. Service transition 


Service Transition Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:

1.    Transition Planning and Support
2.    Change Management
3.    Service Asset & Configuration Management
4.    Release & Deployment Management
5.    Service Validation
6.    Evaluation
7.    Knowledge Management


4. Service Operation 

Service Operation Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:

1.    Event Management
2.    Incident Management
3.    Problem Management
4.    Request Fulfillment
5.    Access Management

5. Continual Service Improvement 
Continual Service Improvement Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle







Senin, 26 November 2012

Resume KSI 10

Resume KSI 10
Bussiness Information Systems Strategy

Menurut Stoner, Freeman dan Gibert Jr yang dikutip Fandy Tjiptono (2000:3) dalam bukunya strategi pemasaran, bahwa pengertian strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu:
a. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intend to do)
b. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).

Berdasarkan perspektif pertama, pengertian strategi adalah sebuah program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Berdasarkan perspektif kedua, pengertian strategi didefenisikani sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.


Menurut Daft (2002: 307) Pengertian Strategi adalah ”Rencana tindakan yang menjabarkan alokasi sumber daya dan aktifitas-aktifitas untuk menanggapi lingkungan dan membantu mencapai sasaran atau tujuan organisasi. ”

Strategi dalam suatu organisasi merupakan cara untuk mencapai tujuan-tujuan, mengatasi segala kesulitan dengan memanfaatkan sumber-sumber dan kemampuan yang dimilikinya. Jadi strategi merupakan suatu rencana yang ditujukan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda. Strategi ini berdasarkan suatu tujuan dan sebuah strategi tidak cukup hanyalah sebuah rencana belaka, namun strategi haruslah sampai pada penerapannya, sehingga demikianlah dikatakan bahwa strategi tidak semata-mata hanya sebuah pola perencanaan saja, namun bagaimana strategi tersebut dapat dilaksanakan.

Elements of IS strategy :
  1. business information strategy 
  2. IS functionality strategy
  3. IT strategy 
  4. Applications portfolio  
IT versus IS strategy
 
IS strategy : penentuan proses yang paling tepat dan sumber daya untuk memastikan bahwa penyediaan informasi mendukung strategi bisnis
IT strategy : penentuan perangkat keras infrastruktur teknologi yang paling tepat yang terdiri dari, jaringan, dan aplikasi software


Environment:

  • Micro-environment(customer,competitor,supplier,distributor)
  • Macro-environment(social,legal,economic,political and technological influences)

seven r's of strategy
Four sectors on strategic grid
  1. support
  2. key operational 
  3. high potential 
  4. strategic
Aligment and impacting srategy 
  1. Business-aligning IS strategy 
  2. Business-impacting IS srategy 

SWOT pada organisasi/perusahaan


Analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threat ) merupakan analisis dari kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari suatu perusahaan atau organisasi serta peluang dan ancaman di lingkungan eksternalnya. Perusahaan atau organisasi harus membuat analisis SWOT dengan menekankan kepada kekuatannya untuk menutupi atau mengalahkan kelemahannya. Juga menggunakan peluang-peluang yang terlihat dari analisis tersebut, untuk menutupi segala ancaman yang ada di lingkungan eksternalnya.
Dengan analisis SWOT ini, maka perusahaan dapat melihat posisi dia terhadap perusahaan yang lain ( pesaing ) di industri yang sama. Dengan analisis ini, dapat di rumuskan grand strategy yang terdiri dari :
  • Strategi-strategi stabilitas perusahaan, yaitu strategi tingkat korporasi yang dibuat karena tidak adanya perubahan yang berarti.

  • Strategi-strategi pertumbuhan perusahaan, yaitu strategi tingkat korporasi  yang berupaya meningkatkan tingkat operasi organisasi.

  • Strategi-strategi pengurangan, yaitu strategi tingkat korporasi  yang berupaya untuk mengurangi keragaman operasional organisasi.

  • Kombinasi, yaitu mengejar dua atau lebih strategi diatas.
Pada awalnya analisis SWOT ini di khususkan kepada perusahaan-perusahaan yang sudah go public, tetapi pada saat sekarang, banyak perusahan-perusahaan yang belum go public sudah menggunakan analisis SWOT ini bersama-sama dengan penggunaan analisis Balance Scorecard.

http://arvie13.blogspot.com/2012/03/pengertian-strategi.html
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/06/29/pengertian-analisis-swot-pada-organisasiperusahaan/

Resume KSI 8


Resume KSI 8
Developing Bussiness/IT solution


system approach  merupakan metode berpikir sintetik yang diterapkan pada masalah yang merupakan suatu sistem, sedangkan yang dimaksud dengan  mode berpikir sintetik, yaitu mode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme adalah cara meninjau suatu benda atau suatu hal sebagai bagian dari keseluruhan yang besar.
System approach sebelum membangun suatu aplikasi/system:

  • Menemukan/mengenali masalah
  • Mengevaluasi alternative system solution
  • Memilih sistem solusi
  • Mendesain
  • Mengimplementasikan

7 Langkah Membangun Sistem Informasi
Tulisan ini aku ambil dari sebuah buku 7 Langkah Mudah Mudah Membangun Sistem Informasi ERP karya Mulia Hartono, buku ini aku pinjam dari kampus tercintaku , STIKOMCKI. sekarang bukunya ada di depanku sengaja aku contek buat dijadikan referensi agar aku ada pijakannya.
Baik, langsung saja
Ada 7 Langkah membangun sistem Informasi , yakni :
1. Perencanaan
orang bijak mengatakan untuk mencapai seribu langkah harus dimulai dengan satu langkah. Demikian juga dengan membangun sistem informasi, langkah pertama kita adalah membuat perencanaan(planning).
Perencanaan adalah membuat semua rencana yang berkaitan dengan proyek sistem informasi. kalau kita ingin membangun rumah maka kita akan melakukan perencanaan bagaimana pondasinya , bagaimana struktur bangunannya, mau memakai material apa saja, apa warna dindingnya, tak ketinggalakan pula merencanakan anggaran budget yang harus kita keluarkan.
2. Analisa
Setelah perencanaan selesai, langkah berikutnya adalah membuat analisa (analyst). Analisa adalah menganalisa workflow sistem informasi yang sedang berjalan dan mengindentifikasi apakah workflow telah efisien dan sesuai standar tertentu.
Analisa dilakukan oleh Business Processs Analyst (BPA) yang berpengalaman dan/atau memahami workflow sistem manajemen di area yang sedang dianalisa.
3. Desain
Setelah proses analisa selesai, selanjutnya adalah membuat desain (desgin). Desain adalah langkah yang sangat penting dalam siklus SDLC karena langkah ini menentukan fondasi sistem informasi. kesalahan dalam desain dapat menimbulkan hambatan bahkan kegagalan proyek.
Ada 2 jenis desain yang dibuat di langkah ini, yaitu desain proses bisnis dan desain pemrograman.
a. Desain Proses Bisnis
b. Desain Pemrograman
Desain pemrograman dilakukan oleh Sistem Analis (SA) yaitu membuat desain yang diperlukan untuk pemrograman berdasarkan desain proses bisnis yang telah dibuat oleh BPA. desain ini akan menjadi pedoman bagi programmer untuk menulis source code. Desain pemrograman meliputi :
1). Desain database
2). Desain Screen Layout
3). Desain Diagram Proses
4). Desain Report Layout
4. Pengembangan
Pekerjaan yang dilakukan di tahap pengembangan (development) adalah pemrograman. Pemrograman adalah pekerjaan menulis program komputer dengan bahasa pemrograman berdasarkan algoritma dan logika tertentu. orangnya disebut Programmer.
5. Testing
Tak ada gading yang tak retak, sebuah peribahasa yang berarti tidak ada yang sempurna di dunia ini.Hal ini berlaku juga pada sistem informasi buatan manusia. oleh sebab itu, perlu suatu proses untuk menguji mutu sistem informasi . proses ini lazim disebut testing.
Testing adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan hasil yang diharapkan.
6. Implementasi
Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun agar user menggunakannya menggantikan sistem informasi yang lama.
Proses Implementasi :
a. Memberitahu user
b. Melatih user
c. Memasang sistem (install system)
d. Entri/Konversi data
e. Siapkan user ID
7. Pengoperasian dan Pemeliharaan
Langkah Paling akhir adalah pengoperasian dan pemeliharaan.  selama sistem informasi beroperasi, terdapat beberapa pekerjaa rutin yang perlu dilakukan terhadap sistem informasi, antara lain :
a. System Maintenance
b. Backup & Recovery
c. Data Archive


http://amahrizal.wordpress.com/2011/10/20/7-langkah-membangun-sistem-informasi/

Analisa diri dengan S.W.O.T


Analisa diri dengan S.W.O.T

·         S.W.O.T singkatan dari :
1. Strengh (kekuatan)
2. Weaknesses (kelemahan)
3. Opportunity (kesempatan)
4. Threat (ancaman)

·      ·         Analisa diri saya menggunakan S.W.O.T :


ü  Strengh (kekuatan)
Ramah
Baik

ü  Weaknesses (kelemahan)
Mudah melamun
Kurang percaya diri

ü  Opportunity (kesempatan)
Mencari kegiatan yang lebih bermanfaat  

ü  Threat (ancaman)
Kurang konsentrasi




Senin, 19 November 2012

Resume KSI pertemuan 9


Resume KSI pertemuan 9 

Project Management adalah pekerjaan, karya, tugas yang dbatasi oleh waktu dan apabila terseleseaikan sebelum batas waktu yang ada maka akan mendapatkan bonus
Setiap Project memiliki:
§  Goals(Tujuan)
§  Objectives
§  Task(Tugas)
§  Limitations(batas waktu, orang, uang)
Untuk dapat me-manage project dibutuhkan:
§  Process(proses bisnis)
§  Tools(alat)
§  Techniques(teknik)
5 phases of Project management
1.       Initiating/Defining(inisiasi)
2.      Planning
3.      Executing
4.      Controlling
5.       Closing



1.Inisiasi:
Tahap inisiasi adalah tahap yang paling krusial karena menentukan tujuan, ruang lingkup, tujuan dan kiriman yang akan diproduksi – jika tidak dilakukan dengan baik, seluruh proyek ditakdirkan. Ini adalah di mana Anda daftar tujuan yang jelas yang ingin Anda capai melalui project charter.
Piagam proyek terdiri dari lingkup proyek, otoritas proyek dan peserta, dan faktor-faktor penentu keberhasilan. Piagam ini merupakan dokumen singkat yang akan menentukan apa yang tim proyek akan memberikan melalui penggambaran awal dari peran dan tanggung jawab, sumber daya apa yang diperlukan, dan mengapa itu semua dibenarkan. Ini juga merupakan komitmen untuk mendedikasikan waktu yang diperlukan dan sumber daya untuk proyek dan akan berfungsi sebagai dokumen acuan bagi masa depan proyek.
Kunci untuk tahap ini adalah pemahaman yang mendalam tentang lingkungan bisnis saat ini dan kebutuhan masa depan, dan memastikan semua kontrol yang diperlukan dimasukkan untuk memastikan bahwa produk akhir akan memenuhi spesifikasi piagam proyek.
2.Perencanaan:
Ini adalah fase yang paling memakan waktu seperti yang Anda meletakkan dasar proyek Anda dan merancang sistem Anda. Di sini kita mengisi semua rincian Anda ‘untuk melakukan’ daftar – daftar cukup spesifik yang mengidentifikasi ruang lingkup, tugas, jadwal, risiko, kualitas dan kebutuhan staf agar tujuan Anda harus dipenuhi.
Perencanaan melibatkan membedah proyek secara logis ke dalam tugas-tugas yang jelas dan sederhana dan sub-tugas yang dapat diurutkan pada timeline atau kalender dan ditugaskan kepada orang-orang tertentu. Setelah Anda memiliki daftar tugas Anda, Anda dapat merakit tatanan yang baik dengan poin terukur penyelesaian (tonggak) – ini akan menjadi Work Breakdown Anda Struktur (WBS).
Setelah WBS Anda direncanakan, Anda akan perlu untuk detail Struktur Breakdown Organisasi yang menentukan siapa yang terlibat dan siapa yang perlu disebut. Lingkup perencanaan (menentukan dalam lingkup-persyaratan), perencanaan sumber daya (menentukan siapa melakukan apa dan kapan), perencanaan anggaran (rincian biaya yang dikeluarkan) dan Proyek Pengembangan Jadwal (jadwal lengkap kegiatan dengan urutan eksekusi mereka) yang bekerja keluar. Tahap Inisiasi juga dapat menentukan beberapa proses fasilitasi yang diperlukan untuk berhasil menyelesaikan yang perlu direncanakan untuk di sini, seperti perencanaan manajemen pengadaan, komunikasi, kualitas dan resiko.
Upaya dihabiskan dengan baik dalam perencanaan akan menghemat banyak waktu dan kebingungan ulang di fase berikutnya.Perencanaan proyek memastikan bahwa anggota tim memahami tanggung jawab mereka dan harapan Anda dari mereka. Pada akhir tahap ini desain, sponsor proyek, manajemen, pengguna akhir dan kebutuhan bisnis semua harus puas.
3.Pelaksana:
Ini adalah fase di mana proses ‘untuk melakukan’ daftar menjadi aktif dan terbaik-meletakkan rencana Anda diimplementasikan dengan sebagian besar uang Anda dibelanjakan dan sebagian besar sumber daya Anda terus sibuk ‘mengeksekusi’ proyek.Sumber daya yang paling akan mengarahkan Anda ke perangkat lunak manajemen proyek sekarang jika Anda tidak menggunakan sesuatu yang sudah – tidak perlu rumit atau mahal tapi akan membuat Anda di atas segalanya.
Di sinilah keterampilan manajer proyek benar-benar akan ikut bermain sebagai komunikasi yang baik menjadi penting (termasuk menjaga stakeholder proyek informasi), orang-orang dan sumber daya harus dikoordinasikan, dan semua biaya, risiko, perubahan dan kontrol kualitas harus efektif dan efisien dikelola (untuk beberapa nama). Manajer proyek bertanggung jawab untuk pengukuran kinerja yang mencakup varians menemukan antara yang direncanakan dan aktual, biaya kerja dan jadwal. Tidak ada yang harus diabaikan, bahkan masalah kecil, jika diketahui, dapat menyebabkan dampak yang besar pada biaya, jadwal, dan risiko serta menyimpang dari tujuan proyek aslinya.
4.Pengendalian:
Seluruh proses harus diperhatikan, diukur dan diperiksa untuk memastikan bahwa masalah-masalah potensial diidentifikasi secara tepat waktu dan tahap ini harus memberikan umpan balik antara fase sehingga tindakan korektif dapat diambil. Dengan menonton kemajuan kerja, Anda menjaga mata pada tujuan awal proyek untuk memastikan tongkat proyek Anda dalam lingkup proyek asli.
Mengontrol secara efektif berarti bahwa kegiatan proyek yang sedang berlangsung (di mana kita berada) diperiksa dengan pemantauan variabel proyek (biaya, tenaga, waktu, kualitas) terhadap rencana manajemen proyek dan kinerja baseline proyek (di mana kita harus). Tindakan korektif diidentifikasi untuk benar mengatasi masalah dan risiko (bagaimana kita bisa mendapatkan lagu lagi).
5.Penutup:
Setelah kami telah menyelesaikan semua kegiatan di semua kelompok proses dan produk akhir yang diterima, kami secara resmi dapat menutup proyek. Sebelum muncul anggur bersoda dan menepuk diri pada bagian belakang, kami memiliki beberapa administrasi untuk melakukan pengarsipan yang meliputi semua file yang relevan dan informasi, menutup kontrak dan mendokumentasikan pelajaran.Pelajaran ini merupakan bagian integral dari tahap akhir dan pertanyaan yang paling penting adalah: Apakah proyek tersebut dimaksudkan memberikan produk akhir dalam waktu dan anggaran ditetapkan batas? Jawabannya menyediakan batu loncatan untuk melaksanakan proyek berikutnya dengan efisiensi yang jauh lebih dan kontrol.

Resume KSI pertemuan 7

E-Bussiness : adalah segala macam sistem informasi yang digunakan untuk mendukung bisnis organisasi via network
Pengertian e-Businessataudefinisi e-business yang lain adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

E-Bussiness market :
§  B2B (ex: e-procurement, ect)
§  B2C(ex: e-shop, e-malls,portalling,infomediaries)
§  C2C(ex: virtual community)



B. E-Commerce
E-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik.
E-Commerce technology:
§  Internet
§  Mobile technolog
§  Web architectures
§  Computer progamming
§  Data exchange
§  Multimedia
§  Search engine
§  Data mining
§  Inteligent agents
§  Access security
§  Cryptogenic security
§  Payment systems
Keuntungan e-commerce
§  Meningkatkan penjualan, yaitu dapat menjangkau daerah-daerah terpencil
§  Mengurangi biaya, tidak perlu mebuka toko (hanya tinggal duduk dan menunggu/being in space)
Kekurangan e-commerce
§  Security
§  Tidak dapat melihat barang(apabila ada cacatnya)



, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:

· Electronic Markets (EMs).

EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

· Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial.
Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”.
EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.


· Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.


Karakteristik E-Commerce.
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
Transaksi tanpa batas
- Transaksi anonim
- Produk barang tak berwujud
- Produk digital dan non digital